Wednesday, March 3, 2010

Mengenal Bakmi dan bahan-bahan pembuatnya



Mie, siapa sih yang tidak mengenalnya ? Tidak dipungkiri lagi bahwa makanan ini sangat digemari mulai anak-anak hingga dewasa. Dengan penampilan seperti tali panjang, mie sangat enak dinikmati baik musim panas atau musim dingin.
Sebagai makanan pengganti nasi, mie sangat praktis dalam penyajian dan mengenyangkan.
Ada 2 jenis yang beredar dipasaran, yakni :
1. Mie Basah atau disebut juga dengan mie kuning , yakni mie yang sudah mengalami proses perebusan setelah tahap pemotogan tanpa mengalami proses pengerringan sebelum dipasarkan. 2. Mie Kering atau mie instant adalah mie yang mengalami proses perebusan yang kemudian dikeringkan terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
Dari ke 2 jenis mie tersebut tentu saja mie basah yang memiliki kadar air yang lebih tinggi yakni ± 50 % sehingga keawetannyapun cukup singkat (± 10 – 12 jam ) setelah itu mie akan berbau asam, berlendir dan mengalami perubahan warna dan kemudian akan basi. Dengan alasan tersebut diatas seringkali pedagang yang tidak ingin dirugikan akan menambahkan Formalin dan Boraks dalam produk mie basah guna mendapatkan hasil mie yang kenyal dan tahan lama. Padahal ke 2 bahan tersebut diatas sangat membahayakan bagi kesehatan para konsumen yang mengkonsumsinya. Boraks berupa serbuk berwarna putih dan sedikit larut di air dapat menyebabkan gangguan otak,hati,lemak dan ginjal bahkan akan menyebabkan kematian. Sebenarnya ke 2 bahan tersebut dapat digantikan dengan: -Pengenyal ( STPP = Sodium Tri Poly Phosphat ) , karena sifatnya yang dapat mempengaruhi terbentuknya gluten pada mie, sehingga sangat berpengaruh terhadap tekstur mie yang dihasilkan, dimana tekstur mie akan menjadi lebih liat. Selain itu STPP juga dapat mengikat air sehingga dapat menurunkan aktivitas air sehingga kerusakan karena factor mikroba dapat dicegah. Penggunaan bahan ini sebesar 0,25 % dari jumlah adonan. -CMC ( Carboxymethyl Cellulose ), penggunaannya sebesar 0,5 % akan dapat meningkatkan kekenyalan dan keliatan, tidak lengket dan licin. CMC juga berfungsi agar mie menjadi lebih elastis dan tidak mudah menjadi bubur /mblobor ( red : Bhs. Jawa ) apabila mie dimasak. Sedangkan pada mie kering dapat sebagai pengikat bahan-bahan lain dan memberikan tekstur mie yang halus setelah direbus. -Soda Kie S dan Soda Kie P, berfungsi sebagai pembantu pembentukan gluten sehingga mie tidak keras tetapi kenyal. Soda kie sama dengan soda abu, orang jaman dulu membuat air kie dengan cara membakar merang sampai menjadi abu, lalu ditambahkan air, setelah direndam 1 malam. Air bening yang diatas diambil. Namanya air kie( merupakan larutan soda abu). Soda abu nama kimianya Sodium Carbonate yang sering disebut dengan Soda Kie S.
Anda berminat untuk belajar cara memproduksi Mie Basah & Mie Kering? Mencoba aneka macam mesin mesin industri Mie? Hubungi: TRISTAR MACHINERY & COURSE JAKARTA Telp: 021-70288024, 0215676594, SMS: 081905686676